Sekarang lagi musim SBMPTN nih. Buat yang lagi SBMPTN, semangat ya! Saya jadi kepikiran dulu waktu jaman daftar-daftar kuliah di universitas nih. Bagi yang udah pada lulus kuliah pasti deh masih kerasa kayak kemarin aja masuk kuliah sebagai freshman. Masih pada polos setelah SMA hihihi. Terus masih dihantui oleh bermalam-malam belajar untuk UN dan SBMPTN juga. Setelah lolos ujian masuk kuliah ikut ospek panas-panasan, terus cari tempat kosan, dan lain-lain. Apalagi buat mahasiswa yang datang dari luar kota yang masih harus kenal tempat kota universitasnya. Tapi kadang-kadang suka penasaran juga kalau di negara lain itu gimana sih kalau mau kuliah? Apakah sama kayak kita di Indonesia? Atau beda? Coba deh cekidot sini.
1. Indonesia
Pertama-tama mulai dari yang terdekat yaitu negara kita, Indonesia. Sudah jelas kenal yang namanya UN, kan? Ini yang bakal nentuin kamu lulus atau enggak SMA-nya dan yang jelas bisa daftar kuliah atau enggak karena bakal jadi bagian di ijazah. Tapi untuk masuk kuliah, kita perlu ikut ujian masuk lagi. Kalau di Indonesia ada yang disebut SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Namanya sempet berubah-ubah lho. Contohnya, dulu pernah ada yang disebut dengan SPMB atau Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru dan SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Tapi yang pasti butek gara-gara harus belajar buat UN sama SBMPTN (yang pernah ngalamin tau banget nih rasanya!), dan ini beda banget sama di negara…
2. Jepang
Kenapa beda? Karena siswa SMA di sana sudah bisa dipastikan lulus selama nilai-nilai sekolahnya mencukupi dan presensinya di atas standar. Siswa kelas 3 biasanya sudah mulai “kerja rodi” atau belajar keras sejak awal semester musim semi. Saat memasuki semester musim gugur, banyak yang tidak masuk sekolah karena mereka sudah mulai fokus untuk ikut bimbingan belajar atau juku, karena fokus utama para siswa adalah mengikuti ujian masuk universitas sesuai yang diinginkan. Jadwal ujian masuk universitas nasional diadakan serentak, dan biasanya sebelum ujian yang sesungguhnya, para siswa dapat mengikuti pra ujian nasional untuk mengetahui peringkat serta nilai untuk regional bahkan nasional. Ya, di Jepang, tes masuk memang selalu jadi bahan berita nasional sama seperti di Indonesia. Meskipun nilai saat ujian nasional kurang untuk bisa masuk kampus negeri bergengsi, tapi nilai tersebut bisa dipakai untuk mendaftar ke universitas swasta pilihan kedua dan ketiga. Kurang lebih ini agak mirip dengan sistem di negara…
3. Amerika Serikat
Tau nggak ini lagi di mana? Yap, kampusnya Cinta Laura! Kalau di luar negeri itu, contohnya Amerika Serikat, sistemnya berbeda. Di Amerika Serikat ada pembekalan dini dari semenjak SMA untuk kuliah dan bahkan ada kelas-kelas level universitas yang diberikan di beberapa sekolah yang memberikan kelas IB (International Baccalaureate) dan AP (Advance Placement) untuk siswa-siswi SMA-nya yang berkemampuan lebih. Ada juga tes untuk masuk kuliah disana untuk warga negaranya namanya SAT (Scholastic Assessment Test). Kalau disana, bedanya, kita bisa mendaftar ke lebih dari satu universitas dan kita pilih sendiri mana yang paling cocok sama minat kita. Kalau keterima ya syukur, kalau enggak ya liat aja universitas mana yang mau nerima kita di antara universitas yang kita pilih, berdasarkan nilai SAT yang didapat. Sistem ini bisa dibilang menguntungkan, tapi capek deh kalo nilai SAT-nya kurang! Nggak bisa masuk kemana-mana.
Di antara ketiga cara masuk universitas di beberapa negara, mana sih yang paling bagus? Menurut saya sih efektif kalau menerapkan sistem testing untuk seleksi masuk mahasiswa ke universitas manapun. Kenapa efektif? Kalau asal terima murid aja kan itu bisa mempengaruhi kualitas universitas. Kalau kualitas universitas terjaga kan juga ngaruh ke mahasiswanya nanti soalnya mutu mahasiswa ngaruh kemana-mana, contohnya infrastuktur dan fasilitas kampus. Universitas pasti ingin menjamin kenyamanan mahasiswanya untuk belajar. Kalau pada pinter pasti kan mereka nggak segan-segan ngasih fasilitas yang asik (bisa jadi dilengkapi lab komputer canggih yang mereknya ada buah digigit itu lho hehehe).
Pasti universitas manapun mencari yang terbaik supaya kualitas universitasnya terjaga dan jadi lebih baik. Intinya, di negara manapun pasti ada proses untuk masuk kuliah itu lewat tes dan yang dipilih adalah yang memenuhi standar universitas. Nggak mungkin kan kita tiba-tiba masuk kelas aja tanpa proses seleksi soalnya bisa berantakan nantinya dong. Mungkin yang jadi PR buat kita semua saat daftar ke universitas manapun itu pilihan universitas itu sendiri dan jurusan berdasarkan minat kamu. Kalau kata Aristotle (cieee) “choice, not chance, determines your destiny.” Jadi intinya pilihan kamu itu yang bakal nentuin masa depan kamu. Udah tau kan, mana kampus idamanmu sekarang?